Image Source : Google |
Karena hujan di sore hari, aku tidak bisa melihatmu di persimpangan jalan
biasanya. Tempat dimana kamu berdiri kemudian berlari walau sesekali berhenti menata
diri seperti orang yang sibuk sendiri lalu kemudian pergi. Padahal, sejak subuh
aku sudah menunggumu disini. Di tepi beranda lantai dua depan persimpangan
tempatmu berada. Karena hujan di sore hari, rasa rinduku jadi semakin terpatri
pada orang yang senantiasa berdiri di depan sana meskipun hujan menghalangi, hujan
membentengi.
Karena hujan di sore hari, Aku merasa rindu di akhir bulan ini lebih besar
dan begitu berarti. Berarti karena yang aku nantikan lewat di persimpangan sana
adalah dirimu. Berarti karena selama ini masih sama yang kunanti adalah dirimu.
Tapi hari ini aku tak bisa melihatmu karena hujan sedang bertamu. Dimana
dirimu? Bagaimana dengan dirimu? Apa kau tidak kehujanan? Apakah bajumu basah?
Alas kakimu? Aku menghawatirkan dirimu. Kau bahkan tidak terlihat sedang
berteduh di sekitar sini. Padahal jika kau ada di tempatmu seperti biasanya,
aku tak akan segan menggandengmu untuk berteduh bersamaku.
Karena hujan di sore hari, aku tak lagi mendapatimu disini. Tak lagi dapati
senyumu lagi dan sapamu lagi . Karena hujan di sore hari ini, ku dapati kembalinya
sepi, kembalinya sunyi pada diri seperti ditinggal sang kekasih pergi. Padahal
jika sore hari ini hujan tidak menyambangi bumi, aku akan memberanikan diri.
Beridiri didepanmu, menggenggam tanganmu dan berkata “ Maukan kamu menjadi kekasihku yang nantinya menjadi istriku? ”
Karena hujan di sore hari, aku tak jadi memberanikan diri atau justru Tuhan
ikut menghalangi? Aku tidak berani berpikir demikian.
Karena hujan di sore hari, tak akan lagi kudapati kamu di lain hari.
Berlari dipersimpangan sendiri yang kemudian sesekali berhenti lalu beranjak
pergi. Karena hujan di sore hari, tak bisa aku menepati janji pada diri sendiri
untuk berani menghampiri dan menyatakan diri. Karena hujan di sore hari, tak
dapat lagi aku melihat selingan tolehmu ketika membenahi diri sebelum pergi sambil
tersenyum ke arah beranda ini, tak akan pernah lagi. Dan karena hujan di sore
hari, perasaan ini akan terbawa sampai nanti, karena hujan tetap menghalangi,
hujan membentengi.
#terserahpadamu
Rembang, 30 September 2018