Karena Hujan di Sore Hari

Sunday, September 30, 2018

Image Source : Google

Karena hujan di sore hari, aku tidak bisa melihatmu di persimpangan jalan biasanya. Tempat dimana kamu berdiri kemudian berlari walau sesekali berhenti menata diri seperti orang yang sibuk sendiri lalu kemudian pergi. Padahal, sejak subuh aku sudah menunggumu disini. Di tepi beranda lantai dua depan persimpangan tempatmu berada. Karena hujan di sore hari, rasa rinduku jadi semakin terpatri pada orang yang senantiasa berdiri di depan sana meskipun hujan menghalangi, hujan membentengi. 
Karena hujan di sore hari, Aku merasa rindu di akhir bulan ini lebih besar dan begitu berarti. Berarti karena yang aku nantikan lewat di persimpangan sana adalah dirimu. Berarti karena selama ini masih sama yang kunanti adalah dirimu. Tapi hari ini aku tak bisa melihatmu karena hujan sedang bertamu. Dimana dirimu? Bagaimana dengan dirimu? Apa kau tidak kehujanan? Apakah bajumu basah? Alas kakimu? Aku menghawatirkan dirimu. Kau bahkan tidak terlihat sedang berteduh di sekitar sini. Padahal jika kau ada di tempatmu seperti biasanya, aku tak akan segan menggandengmu untuk berteduh bersamaku. 

Karena hujan di sore hari, aku tak lagi mendapatimu disini. Tak lagi dapati senyumu lagi dan sapamu lagi . Karena hujan di sore hari ini, ku dapati kembalinya sepi, kembalinya sunyi pada diri seperti ditinggal sang kekasih pergi. Padahal jika sore hari ini hujan tidak menyambangi bumi, aku akan memberanikan diri. Beridiri didepanmu, menggenggam tanganmu dan berkata “ Maukan kamu menjadi kekasihku yang nantinya menjadi istriku? ” Karena hujan di sore hari, aku tak jadi memberanikan diri atau justru Tuhan ikut menghalangi? Aku tidak berani berpikir demikian.

Karena hujan di sore hari, tak akan lagi kudapati kamu di lain hari. Berlari dipersimpangan sendiri yang kemudian sesekali berhenti lalu beranjak pergi. Karena hujan di sore hari, tak bisa aku menepati janji pada diri sendiri untuk berani menghampiri dan menyatakan diri. Karena hujan di sore hari, tak dapat lagi aku melihat selingan tolehmu ketika membenahi diri sebelum pergi sambil tersenyum ke arah beranda ini, tak akan pernah lagi. Dan karena hujan di sore hari, perasaan ini akan terbawa sampai nanti, karena hujan tetap menghalangi, hujan membentengi.




                       #terserahpadamu         

                      Rembang, 30 September 2018

You Might Also Like

8 comments

  1. Replies
    1. Permen, Suntikan, Kuburan, dan Kulkas hehe
      Terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  2. wkwkwk saya sudah mampir. mana nih teh angetnya? ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh nih, kapan kapan ketemuan di Semarang ya haha
      Terima kasih sudah mampir wahai sesepuh klub sastra

      Delete
  3. Karena hujan di sore hari, senja tidak dapat hadir untuk menyaingi kecantikanmu~ Tapi berkat hujan di sore hari, aku jadi lebih fokus memperhatikan wajahmu. Rupanya, masih ada jingga di bola matamu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena hujan di sore hari, aku tak bisa merasakan aromamu walau aku bisa melihat jingga do bola matamu haha

      Terima kasih sudah berkunjung :)

      Delete
  4. dan saatnya nanti, hujan di sore tak kan lagi menghalangi, karena kaki-kaki menembusnya, dengan senang hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mantap bang haha "" Menembus dengan senang hati, menghampiri dirimu lagi dan membawamu kembali " haha

      Terima kasih sudah berkunjung :)

      Delete

Followers

Total Pageviews

Translate