Image Source : Google |
Bisakah kamu sesekali menengok ke belakang? Ke tempat lama, ke tempat di
mana kita pernah bersama? Tidak ada yang aku inginkan untuk saat ini, tapi
tidak ada salahnya bukan? Bukankah kau pernah bilang kepadak, bahwa orang
mungkin berubah tapi tidak untuk kenangan. Kenangan akan tersimpan, terngiang
bahwa kamu pernah milik seseorang, kamu pernah menjadi prioritas, dan kamu
pernah menjadi apapun itu yang tidak mungkin aku sebutkan satu persatu.
Bukannya tidak mungkin, melainkan tidak bisa. Kamu tahu? Ku harap
Bisakah kamu sesekali menengok ke belakang? Bahwa kita pernah melalui
berbagai hal bersama dalam jangka waktu yang lama. Dimana pada saat itu, bahagiamu adalah bahagiaku,
sedihmu adalah sedihku, susahmu adalah susahku. Ya meski tidak begitu jauh
berbeda dan masih sama bahwa sedih, suka, dan susahmu masih menjadi susahku
meskipun hal yang sama untuk saat ini dan seterusnya yang ada padaku tidak lagi
menjadi pikiranmu. Bodoh memang
Bisakah kamu sesekali menengok ke belakang? Bahwa kita pernah berjuang
bersama. Kau ingat? Betapa berat namun kita sepakat untuk tetap terikat, kala
itu. Jika kau ingat kau pasti tak akan minggat.
Bahwa kita pernah berjuang bersama, menahan rasa sakit bersama. Jika kau ingat
bahwa kita pernah merasakan hal secara bersama, perjuangan kita bersama,
memendam rasa sakit bersama mungkin kamu tidak akan melepas tanganku untuk
mencari pegangan di luar sana. Lelah memang, namun itulah yang akan membuat
kita kuat, membuat kita sadar bahwa masalah bisa mencuat dari mana saja bahkan
dari diri kita sendiri. Kini aku lah yang berdiri tanpa pegangan meskipun
nyatanya kita berjalan beriringan dan tanganmu menggandeng seseorang. Malang
Bisakah kamu sesekali menengok ke belakang? Satu kali saja. Bukankah aku
sudah bilang bahwa aku tidak menginginkan apapaun dari dirimu lagi? Kau sudah
bukan milikku jadi aku tak mampu meminta apapun dari dirimu. Namun bisakah kau
sedikit saja menengok kebelakang? Bahwa ada seseorang yang rela, kuat untuk
menunggu dan memendam rasa rindu meski dia selalu berjalan di sampingmu, meski dia
tak bisa lagi menggenggam tanganmu.
Bisakah kamu melihat mataku? Aku harap kamu tahu, bahwa aku memohon
kepadamu agar kamu tidak melepas pegangan tanganmu dari siapapun itu yang saat
ini bersamamu setelah tidak lagi bersamaku. Hanya itu. Karena kau tak pernah
merasa
#terserahpadamu
Rembang,
28 Februari 2019