Haruskah?

Wednesday, August 23, 2017



Aku akan mengatakan sesuatu. Mungkin semuanya tentang dirimu. Sedikit  tentangku, dan sisanya mungkin tentang kita?  Apa kau bahagia hari ini? Persetan dengan dunia maya, Karena aku tidak bisa melihatmu langsung maka aku menanyakan tentang kabar dirimu. Khawatir, mungkin saja. Karena dirimu tak sekuat penampilanmu. Kau sendirian saja di sana, jadi tolonglah berusaha bahagia. Karena hal yang bisa membuatmu bahagia adalah dirimu sendiri, tidak berlaku dengan diriku atau siapapun.

Jika kamu di sana bersinar maka kupastikan kamu baik baik saja. Tenang saja aku juga akan baik baik saja. Percayalah. Buatlah dirimu sendiri merasakan bahagia, tak usah pikirkan diriku. Ketika kamu bahagia, akupun akan merasakan hal yang sama. Kau tidak percaya denganku? Tidak apa apa. aku memang bukan orang baik, bahkan untuk kamu percayai. Dengarkan aku, kebahagiaanku saat ini adalah kamu. Kupastikan sekali lagi, ketika kau baik baik saja aku juga sama. tolong percayalah. Terserah. Jika kau masih tak percaya, pejamkan mata dan rasakan bahwa aku bahagia supaya kau juga ikut bahagia. Bagaimanapun caranya, kau harus bahagia.

Kau tahu? Aku sudah cukup bahagia. Kurasa. Dulu, aku hanya melihatmu dari belakang. Tidak cukup nyali untuk menatapmu, mendekatimu, menyapamu? Karena aku yakin itu belum saatnya. Tapi pernah suatu saat dimana aku bisa melihatmu dari dekat, tepat di depan mataku. Bahkan untuk melihatmu tersenyum tepat di depanku. Percayalah itu membuatku bahagia. Bahkan untuk seorang seperti aku yang sering keluar dengan perempuan lain, bersamamu sangatlah berbeda. Kamu tahu itu? Duh dan sekarang aku kembali mengingat masa lalu, masih saja membuatku bahagia

Kau sudah akan pergi? Padahal aku belum bisa melakukan apa apa. Sudahlah, aku tak akan bisa berbuat banyak. Aku akan bahagia. Tapi aku tahu aku berbohong pada diriku sendiri. Aku tidak bisa menggambarkannya dengan kata kata ketika aku mendengar kau mengatakan “ Mungkin aku tidak akan kembali ke sini lagi ” Tidak apa  kau pergi, pergilah karena itu bukan kehendakmu walau kau harus. Aku tak akan mencegahmu karena aku tak akan pernah bisa. Tidak akan. Tidak ada alasan lagi untuk dirimu tinggal. Benar bukan? Aku memang berharap kau akan tinggal untuk sementara waktu, tapi biarlah kita menjalani semuanya apa adanya

Kita akan bertemu lagi. Benar bukan? Yakin saja dengan hal tersebut. Walau hanya sebentar. Perlu aku ulangi? Bisakah kita bertemu lain kali? Aku tidak tahu alasan kenapa orang bisa membenci satu sama lain, tapi untuk menyukai seseorang perlukah alasan yang logis? Biarkan saja. Hati hati, jaga dirimu baik baik. Jika suatu saat kau merindu akan diriku, aku percaya kau punya cara tersendiri untuk mengatasinya. Mungkin aku akan merindukan cerita cerita darimu, juga dengan dirimu

Semarang, Agustus 2017


You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate