Image Source : Google |
Kau tahu? Malam tak pernah sama kala kau tak lagi ada. Entahlah, kau kemana
tanpa pernah bilang. Ilalang kini kembali meninggi, menutupi jalan menghalangi
aku berjalan, berjuang. Menunggu tanpa tahu kau pulang atau tidak. Datang atau
tidak.
Sama saja aku masih tetap sama. Tetap menunggu walau tak tahu sampai kapan
kau akan kembali pulang. Datang dengan senyum mengembang sampai aku merasa
kepayang. Namun tetap saja, aku harus terus berjalan sampai kau kembali datang.
Bukan berarti meninggalkan, tapi aku berjuang bahwa aku harus berkembang sampai
kau datang. Sehingga aku pantas menggenggam tanganmu di masa yang akan datang. Ya
meski kini kau hilang, tapi Saat itu kau bilang “ aku akan pulang ”. Dan aku percaya,
bahwa suatu saat kau akan pulang. Kembali datang.
Kesetiaan di uji ketika seseorang yang kau sayang hilang. Dan kini kau
hilang. Dengan begitu kau tahu bukan? bahwa kau yang aku sayang, yang selalu
aku tunggu hingga kamu datang. Tanpa kabar dan tak tahu kapan dia akan datang. Saat
aku sendiri dalam perjalanan, aku tak tahu siapa tujuanku dan apa tujuanku,
terlebih ketika kau tak ada. Hilang. Biarlah aku akan tetap berjalan pelan
sampai kau kembali datang. Dan dengan senang tanganmu akan aku genggam sampai
kau merasa senang. Tenang.
Sudah berapa musim sekarang. Aku berhenti di persimpangan. Duduk sendiri
menatap seberang. Tenang seperti siap bahwa jika kau tak akan pernah datang. Langit
tak pernah kelam seperti sekarang. Apakah tahu bahwa aku akan berduka karena
kau tak akan pernah datang? Aku sadar sebuah senyum mengembang dari seberang,
kau berdiri dengan tenang. Dengan senyum masih mengembang kau datang, memelukku
dengan tenang dan berkata “ Aku pulang, sayang ”. Benar, kau bernar benar
pulang.
Benar, dikala kau pulang aku akan kembali berani menebas ilalang. Kita akan
menemui tanah lapang. Bukan begitu sayang? Kita duduk bersama menanti petang
sembari tertawa hingga petang berlalu dan malampun datang. Tak usah ragu, kita
bersama menghitung lintang yang terbentang hingga tanpa sadar kita terlelap,
tenang. Bukan begitu sayang?
Dan aku tahu, kelak bahwa tujuan
dari perjalanan yang aku lalui bersamamu saat ini adalah kamu. Apakah aku
menjadi tujuanmu, atau hanya perjalanan ini yang menjadi tujuanmu, tanpa ada
aku?