Image Source : Google |
Hujan kembali mewarnai malam ini. Tidak seperti malam –malam sebelumnya yang terang dan tenang, kali ini hujan datang meski masih memberi ketenangan yang pada akhirnya kembali membawaku kembali kepada sebuah kenangan. Teringat terakhir kali aku menatap matamu dan melihat senyum mu, damailah diriku. Senyum yang tentu saja masih bisa aku lihat walau tanpa bertemu denganmu. Walau itu menyiksaku, namun sepertinya itu dulu. Lagi – lagi aku berusaha berdamai dengan diriku lagi. Sudah hampir berapa tahun? Dulu aku selalu menghitungnya dari hari, minggu, bulan, tahun. Namung sepertinya sekarang aku sudah lupa. Lagi – lagi aku berusaha berdamai dengan diriku. Atau mungkin sudah berhasil?
Aku kembali mengingat ketika kita duduk berdua di
sudut cafe. Bersamamu, menggandeng tanganmu, melihat wajahmu, mendengarkan
kisahmu, menimati senyummu, sungguh . . . sesuatu yang tidak pernah aku rasakan
sebelumnya. Mengingatku kembali ketika dirimu mengatakan bahwa kita bisa.
“ Kita pasti
bisa “
Katamu sembari tersenyum, begitu juga diriku yang
tersenyum karena melihatmu tersenyum. Sebahagiakah aku di kala itu? Mungkin. Mengingat
itu tanpa sengaja membuatku tersenyum. Kembali aku menatap jendela yang telah
basah oleh rintik hujan. Aku menghela nafas sambil tersenyum mengingatmu
kembali.
“ Kita pasti
bisa! ” aku tersenyum mengulang kata tersebut sendirian
Kita pasti bisa. Namun bisa apa? Kita bisa bersama
untuk selamanya? Kita bisa untuk melewati semua? Kita bisa menua bersama? Ah,
sungguh menyenangkan mengingat semuanya. Sedih? Pasti! Tapi untuk apa? Sekarang
aku sudah berdamai dengan diri sendiri, mencintaimu adalah sesuatu yang belum
pernah aku rasakan sebelumnya. Berjuang mendekatimu adalah pertama kali dalam
hidupku, bersamamu adalah bahagia dalam hidupku, bertengkar denganmu adalah
pertama kalinya aku mengalah dalam hidupku, dan berpisah denganmu adalah hal
yang tak pernah aku harapkan dalam hidupku dan aku harus menerima kenyataan itu.
Dan sekarang, melepasmu adalah kelegaan pertama dalam hidupku. Aku melepasmu. Benar,
siapapun yang bersma denganmu kelak, aku akan mendukungmu. Kita sudah dewasa
bukan? Dan tentu saja berhak memilih dengan siapapun kita ke depannya. Aku akan
selalu mendukungmu, kau selalu ada dalam kenanganku, dan kau . . . sekarang aku
sudah harus melepasmu, mari tetap bahagia meski aku tidak akan bisa bersamamu,
dan kau bersamaku.
“ Apakah
sekarang kau bahagia? ” dan aku
tersenyum kecil
#terserahpadamu
Rembang, 31 Desember
2021