Ada, memang ada sebuah rasa
ketika dirimu dan diriku sudah lama saling memperhatikan . . Mungkin itu yang
kurasakan, tapi dirimu? Ah, mungkin tidak . . Sempat aku berfikir “ Kenapa
ketika tidur dan bermimpi mereka harus memejamkan mata? ” mungkin karena . .
sesuatu yang indah tidaklah terlihat, melainkan cukup dirasakan.
Tapi bagiku tanpa melihat,
sesuatu yang indah tidak dapat dirasakan. Tidak ada rasa suka, kagum, ataupun
cinta yang muncul tanpa melihat. Sama, sama seperti aku melihatmu. Yaaa, ketika
aku melihatmu dari sudut matiku yang tak akan mungkin bisa terlihat oleh
dirimu. Kali ini aku benar, cinta dan sakit tidak akan pernah menimbulkan garis
pembatas di antaranya ………………………………
Ada dua hal yang dapat dan
harus dipertanggungjawabkan dari seorang lelaki. Yang pertama adalah ucapan dan
yang kedua adalah ucapan. Dari situlah laki-laki bisa dipercaya. Dari situlah rasa
sakit akan muncul. Bukankah begitu? Tapi aku tak pernah sekalipun mengharapkan
hal itu dari dirimu. Satu harapanku untukmu, aku berharap pada sang pencipta…….
Semoga Dia memilihkanmu akan sebuah hati dan sosok yang tepat bagimu.
Payah bukan? Memang aku
payah, payah untuk tidak bisa mendapatkanmu dan hanya menaruh harapan akan
adanya ruang kosong bagimu. Tapi aku berharap hatimu akan terbuka untuk orang
lain. Jangan pernah tutup pintu hatimu untuk siapapun! Bukankah cinta sejati adalah
cinta yang membukakan pintu sebelum ada yang mengetuknya? Mungkin aku belum
tepat untukmu dan aku belum tepat untukku. Jika kita memang ditakdirkan,
InsyaAllah kita akan kembali.
mungkin suatu saat nanti
kau temukan bahagia meski tak bersamaku
bila nanti kau tak kembali
kenanglah aku sepanjang hidupmu
kau temukan bahagia meski tak bersamaku
bila nanti kau tak kembali
kenanglah aku sepanjang hidupmu
” Jika aku bisa minta sama Allah, aku tidak ingin
meminta rasa ini untukmu. Tapi bagaimanapun ini sudah terjadi, maaf jika aku
mengganggumu “
–
RiNA -