Sembuh

Friday, September 30, 2022

 


Image Source : Google


“ Apa kau sudah sembuh? “

 

“ Siapa? “ jawabku singkat

 

“ Kamu . . . “ tambahnya

 

“ Aku? Tapi aku tidak merasakan sakit apapun? Tubuhku baik – baik saja”

 

“ Hatimu . . . . “

 

Aku gelagapan bagai diterpa angin kencang. Aku sejenak terdiam, berusaha untuk tetap tenang. Aku menatapnya kembali dengan sungguh sungguh. Tiba – tiba banyak pertanyaan yang tiba – tiba muncul di kepalaku. Bagimana dia bisa tahu? Darimana dia tahu? Apakah aku pernah bercerita? Tidak . . . tidak . . . aku tidak pernah menceritakannya kepada siapapun. Ah . . . sial, pertanyaanya kembali mengingatkanku. Mengingatkanku? Bukankah aku selalu ingat? Bahkan sepertinya aku tidak pernah mecoba untuk melupakan. Mencoba, tapi tak kunjung lupa juga. Atau mungkin terlalu berharga? Entahlah . . . .

 

“ Bagaimana? “

 

“ Hah? “

 

Dia tersenyum. Tidak ada beban tidak ada indikasi memaksa untuk aku bercerita. Tapi justru dengan itu rasanya dipaksa untuk bercerita. Dipaksa secara halus. Mungkin memang sekarang saatnya harus terbuka

 

Aku menghela nafas panjang . . . .

 

“ Tidak tahu. Haruskah aku mengatakan bahwa aku telah sembuh? Atau aku belum sembuh “

 

“ Lantas “

 

“ Bisa, atau mungkin sudah? “

 

“ Lalu? “

 

“ Kamu tahu rasanya melupakan orang yang kamu cintai dalam waktu lama? Apakah bisa semudah itu? Secepat yang kamu mau? “

 

“ ................. “  dia terdiam

 

“ Bahkan ketika kita berpisah tanpa ada masalah? Dia tiba tiba menghilang dan mundur? “

 

“ Aku bahkan tidak tahu siapa yang harus disalahkan “

 

“ Kamu menyalahkan dirimu? “

 

“ Mungkin? Aku tidak tahu . . . atau memang sejak awal ini sudah salah? “

 

“ Salah? Dalam hal? ”

 

“ Sejak awal kita sudah berbeda ”

 

“ Oh . . . maaf ”

 

“ Tidak masalah, tidak perlu minta maaf “

 

“ Itu sebabnya kamu belum membuka diri? “

 

“ Sepertinya, tapi tidak bisa selamanya. Karena aku sudah terbiasa “ aku memberikan senyum kepadanya

 

Lega. Sepertinya semua beban dipundak sudah hilang. Benar. Sepertinya aku harus bahagia sendiri. Dengan caraku sendiri. Kamu sudah bahagia juga kan disana? Tidak apa-apa? Untuk itu sekarang mungkin giliranku. Izinkah aku untuk bahagia juga. Kita akan sama – sama bahagia. Entah dengan cara yang berbeda atau sama, entah juga dengan orang yang sama atau berbeda. Sepertinya dengan orang yang berbeda. Tidak apa bukan? Setidaknya kita pernah menjadi segalanya bagi satu sama lain.

 

“ Bagaimana? Sudah sembuh?

 

“ Sudah “ 

 

 

          Rembang, 30 September 2022

          #dengankusaja


You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate