Laki - Laki Berkacamata

Thursday, December 15, 2011

Laki – Laki Berkacamata

Di tengah tengah gemuruh suara angin,
Deru membisik dalam hening sepi,,
Terpayungi oleh mega sang rembulan,
Terdengar seret langkah kaki dari lorong yang menghimpit sesosok yang tak jelas bagiku,
Kumantapkan langkahku ke ujung lorong sempit itu,,
Mengintip entah siapa disitu.

Tapi untuk apa ?”
Itu nggak penting buatku,, “

Tapi kenapa, kenapa kakiku kalah dengan hatiku, menuntunku tuk mengintip sejenak
Terlihat seorang laki laki muda berjalan terus,
Dan lagi dia sendiri, tak mengekor dan tak diekor,
Sinar bulan yang menimpa wajahnya membuatku silau, tak jelas wajahnya,

eh, dia berkacamata, ! ”

Aku perhatikan dia, ku pandang setiap bahasa tubuhnya,,
Aku mengenal dia!
Tapi siapa?
Berjalan saja layu begitu, “
Berdirinyapun agak bungkuk, ”


Tapi aku semakin pasti bahwa aku mengenal dia, sangat mengenal,
aku palingkan pandangan tuk berfikir sejenak,,
Tuk berfikir bahwa aku mengenal dia, kutarik nafas dalam dalam
dan perlahan kutolehkan kembali ke lorong tersebut,,

degg !!! ”


Dia sudah ada disampingku, tapi,,
Sesaat pandanganku kabur karena terkejut oleh sesosok orang disampingku,,
 
hey, aku tau kamu,, kamu kan,, ”
ya,, benar ” dengan senyum lugunya
Aku!!! Kamu aku kan “
Ya benar, aku kamu, dan kamu juga aku, “


Dia bilang masa laluku,
Tapi untuk apa dia kemari,
Aku sudah tak sanggup mengingat itu lagi,,
Kakiku lemas dan aku terjatuh bersandar pada ujung lorong
Aku diam saj, entah apa yang ia katakana,


hey dengar aku, aku hanya ingin kau mengingatku,,”
tapi untuk apa, aku ingin terus maju,, masa lalu hanya membuatku rapuh ! ”
Aku ingin kau mengingatku, itu saja ! karena kau adalah bagian dari dirimu, kau tak bias membuangku seenaknya saja kan? “
tanpa kau tau, aku yang selama ini jadi pijakkanmu dalam melangkah
Kau selalu acuh tak acuh pada masa lalumu, apa kau tau? “


Aku tak mampu menjawab pertanyaan terakhir itu,
Itu membuatku ngilu, membuat nafasku sesak,
Aku biarkan dia sejenak, begitu pula dia,
Dia berpaling dariku, berjalan lagi dengan suara seretan langkah kakinya yang khas,
Aku terus menatap dia dari belakang, menatap punggungnya yang agak bungkuk
Aku terkejut ketika dia menoleh,
Sambil perlahan tubuhnya sirna bersama sang mega,
Seuntai senyum dan kata terlontar dari mulutnya,

tolong ingat aku, karena kau adalah kamu ”


Oleh : Wahyu I. R

You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate