Maaf . . .

Friday, May 01, 2015

Mungkin tombol computer di hadapanku kini sudah basah akan air mata. Aku harus seperti apa itu yang menjadi beban pikiranku. Mungkin aku terlalu naïf terhadap diriu sendiri, itu yang membuatku malu sebagai lelaki sampai sampai aku harus menangis. Melihatmu menangis akan diriku membuatku sakit, lebih sakit dari hal apapun. Aku tak pernah melihatmu menangis sebelumnya, itu yang membuatku akhirnya ikut menangis. Aku tak pernah tahu kau juga ikut memikirkan beban orang lain. Aku tak tahu kau menanggung bebanmu dan beban mereka, serta bebanku. Ketidaktahuanku yang membuatku sampai seperti ini, membuatmu berbalik dan menangis. Menepis tanganku yang kutaruh di atas pundakmu yang hanya bermaksud menanyakan keadaanmu.

Aku tahu kau sakit akan diriku. Aku minta maaf dan kau diam, kau menyuruhku untuk kembali. Itu yang membuatku berfikir sampai menangis saat menulis tulisan ini. Aku tak pernah melihatmu seperti ini bahkan sekian tahun terakhir. Aku membicarakan ini bukan untuk membuka aib, agar kita saling mengerti dan menanggung beban bersama, bukan hanya kau saja yang menanggung beban ini sendiri. Kau sudah terlalu rapuh untuk menanggung beban itu sendiri, terlebih lagi kau wanita. Dan aku lelaki, aku lelaki yang bahkan tidak bisa melindungimu, menjagamu dan apapun itu. Sial! Dan aku bersumpah tidak akan membuatmu menangis karena pada akulah yang menangis pada akhirnya.

Kadang ada hal yang harus dijaga untuk kebaikan semua, aku tidak menceritakan hal tersebut kepada siapapun dengan maksud tidak menambah beban mereka. Biar saja aku yang menanggungnya sendiri

Itulah yang tertulis dalam layar ponsel lamaku setelah aku mengantarkanmu pulang. Itu membuatku kambali berfikir. Kuletakkan ponsel dan mencoba untuk membaca ayat suci. Namun hal sama yang terjadi, air mata tidak dapat tertahan dan akhirnya kuputuskan untuk berhenti saja daripada air mata semakin menjadi.

Rembang, 1 Mei 2015 Pukul 17.12 WIB

Melihatmu kembali tersenyum mebuatku tenang. Namun salah pada diriku tak akan pernah hilang dan akan pernah aku anggap untuk hilang. Namun, sudah cukup membuatku senang dan tenang ketika melihatmu kembali tersenyum dan berbicara kepadaku.

Terimakasih dan Selamat malam,                                

Rembang, 1 Mei 2015 Pukul 19.09 WIB

You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate