-

Thursday, May 14, 2020


Nasib akan selalu ada pada kita, kepada kita yang selalu memiliki kisah. Meski tak semua sama, tapi tetap saja akan ada yang namanya pemeran utama dan pemeran sampingan. Ya, Kisah seorang pemeran sampingan yang selalu penuh dengan angan. Aku. Ya, aku adalah pemeran sampingan, pendamping dalam setiap kisahmu. Mungkin bukan cuma aku saja yang menjadi pendamping dalam kisahmu. Ada dia, mungkin dia, atau bahkan dia yang lainnya. Tidak masalah, tapi apakah dengan adanya aku membuat kisahmu lebih berwarna? Beragam? Memang tidak setiap saat aku memberikan sesuatu yang indah, adalakanya berkebalikan. Tidak apa2 kau akan belajar, semakin baik. Semakin mantap melangkah ke depan. Tenang saja, peran ku sebagai pendamping akan tetap sama, selalu ada sampai tugas pemeran utama selesai. Aku akan menjadi pendengar yang baik.

Hanya saja, ada hal yang aku takutkan. Bahwa sebuah kisah akan selalu sama. Memiliki akhir, dan aku tahu itu, kamu juga bukan? Terlebih, akhir seperti apa yang menunggu sebuah kisah di akhir. Apakah kita bisa menentukannya? Apakau aku bisa menentukannya? Apakah kamu bisa selaku pemeran utama? itulah yang ingin aku pelajari, adakah nasib yang bisa di ubah? Jika ada aku ingin. Walau aku bukan pemeran utama dalam kisahmu, aku ingin sedikit mengubahnya, mencoba memundurkan nya sedikit. Sedikit saja supaya tidak ada kekecewaan di akhir. Mungkin yang lain sama, bukan hanya aku saja. Aku masih saja teringat, seseorang pernah bertanya 

" Kenapa Tuhan mengambil orang itu "

dan selalu sama jawaban yang aku dengar

" Kamu tahu, jika kamu diberikan 2 pilihan bunga bunga mana yang akan kamu ambil? Yang masih bagus atau sebaliknya "

Ya, tidak usah di lanjutkan. Kita tahu, aku tahu, kamu tahu, semua tahu. Bahwa ada sesuatu yang tidak akan dapat di ubah jika sudah ada di tentukan sebelumnya. Kau pemeran utama terkadang tidak memiliki kuasa akan kisahmu, apalagi aku. Pemeran utama atau tidak, kita akan sama2 menunggu. Tinggal siapa yang terlebih dahulu dipanggil. Di sini tiba tiba saja mendung. Apa semesta mendukungku? Bahwa nyatanya aku membenci diriku ketika aku tau bahwa kini raga dan jiwamu tak lagi bersatu. Kau mendahuluiku, kau mendahului kami.


                                                                                                            Teruntuk sahabtku . . . .
Rembang, 14 April 2020

You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate