Kita Saudara
Saturday, January 17, 2015
Selamat malam? Aku menulis disini karena ada
yang ingin aku sampaikan kepada kakakku. Mungkin tidak secara langsung karena
mungkin dia tersinggung. Jujur, sebagai adik mungkin aku terlalu egois dan
mementingkan diriku sendiri. Terkadang aku bahkan terlalu berlebihan didepanmu
bahkan didepan orang tua kita. Aku pun menyadari kondisi orang tua kita
bagaimana, aku juga berusaha memahami mereka bagaimana. Aku tidak menginginkan
kehendakku keluar sendirinya dari diriku. Aku berusaha menahan untuk tetap
kehendak walaupun itu penting karena aku melihat selama 19 tahun ini kaulah
yang lebih susah menjalani hidup daripada aku. Mungkin kau selalu tersenyum
didepanku, tapi aku tidak tahu apakah hatimu begitu? Apakah hatimu sama
tersenyumnya dengan wajahmu, aku tahu mungkin kamu menangis melihat aku dimanja
oleh bapak ibuk dibandingkan dengan dirimu. Tapi sekali lagi aku minta maaf
karena itu bukan kehendakku. Melainkan mereka. Kau yang lebih sering
menghidupiu dan membimbingku selama ini sehingga aku menjadi sedemikian rupa.
Bolehkah kapan - kapan aku yang membantumu? Bukankah kita saudara? Sudah
seharusnya kita saling membantu karena kita hanya berdua.kita berdualah yang
akan merawat bapak ibuk suatu saat nanti. Aku hanya menyampaikan ini dari segi
pandangku sendiri. Aku tahu kau lebih baik, dewasa, dan bijaksana dari yang aku
tahu. Semoga kita tetap rukun sampai kita tua nanti. Dan semoga Tuhan selalu
melindungi dan menjaga dirimu beserta keluargamu
0 comments