Arti " Selamat Ulang Tahun!" tahun ini . . .

Wednesday, August 10, 2016

Jika memang saat ini yang dibutuhkan hanya kedewasaan, maka aku akan berusaha menjadi dewasa. Tepat hari ini adalah hari dimana aku lahir tepat 21 tahun yang lalu. Aku sangat bersyukur bisa melewati apa yang seharusnya aku lewati baik itu dengan baik ataupun penuh masalah. Namun kali ini aku harus cukup sabar. Alarm berbunyi cukup kencang pada pagi kali ini, aku memang mesettingnya dengan volume nada yang paling keras mengingat hari ini aku berulang tahun. Lucu memang, di usia yang sudah terbilang dewasa masih saja mengharapkan sesuatu yang hanya patut diterima oleh anak anak dibawah usiaku. Kalau piker di umur yang sekarang ini, uacapan seperti “ Selamat Ulang Tahun ya! Semoga panjang umur ” atau “ Happy Birthday ya kawan ” memang sudah tidak begitu penting, tapi aku selalu menantikannya. Sungguh dari siapapun itu, terlebih dari orang tua dan keluarga. Namun kali ini begitu beda, SEPI!

Apa yang sebenarnya membuat sepi? Sebenarnya ada sesuatu yang cukup mengganggu ketenangan hari ini. Kenapa tidak? Tiba tiba bapakku tidak berangkat karena masalah kesehatan. Jadi semua perhatian tertuju kepada bapakku. Aku juga mencoba membiasakan diri dan bersikap biasa. Bahkan aku tak berani menyinggung ibu soal hari ulang tahunku. Tidak biasanya ibu lupa hari ulang tahunku karena setiap aku bangun pagi hari di hari ulang tahunku aku selalu di sambut dengan ibu dan segala doanya. Namun kali ini tidak dan aku berusaha bersikap biasa layaknya tak ada yang special pada hari ini. Mungkin ibu juga lelah karena mengurus rumah sekaligus bapak. Aku paham, sangat paham

Kualihakan kegiatanku setelah membantu ringan ibuku dengan bermain handphone dan menjelajahi social media. Aku memang sengaja menghilangkan tanggal lahirku di Facebook agar mengecek apakah teman temanku ingat aku ulang tahun pada hari ini? Rupanya tidak. Pikiranku mulai bosan dengan hari ini, apa mungkin ada yang salah?

Aku tiduran sambil melihat ibu masuk membawakan bubur dan dengan sabar menyuapi bapak. Aku sedikit berpikir apakah aku ini egois? Ada perasaan sedih sebenarnya, namun bukan karena tidak ada yang mengucapkanku selamat, namun lebih ke ibu yang sendiri mengurus bapak ketika sakit dan aku tak mampu berbuat banyak. Dewasalah kamu mam, mulailah berpikir bahwa orang tuamu tidak lupa, namun mereka terlalu sibuk dengan hal yang lebih penting buat diriku dan keluarga. Kali ini aku menganggap bahwa ucapan tidak perlu dan sangat tidak perlu. Aku yakin bahwa bapak ibu dan keluarga tidak pernah berhenti mendoakan diriku sekalipun mereka dalam keadaan terburuk sekalipun. Bahwa tak perlu di ungkapkan dengan kata kata, dengan melihat sayang mereka aku tahu bahwa mereka sangat sayang dan terus mendoakanku. Terima kasih, terima kasih banyak . . . aku sungguh sungguh mengucapkan terimakasih pada kalian

Sampai saat ini ketika ada yang mengirimku pesan untuk sekedar basa basi mengucapkan “ Selamat ulang tahun ya ” atau semacamnya benar benar membuatku terharu. Sungguh terharu. Dan yang paling membuatku haru ketika pukul 19.37 WIB tiba tiba teleponku bordering

Halo omi? Selamat ulang tahun ya? Aku lupa kalau hari ini kamu ulang tahun

Ya, telepon dari kakakku. Ternyata dia mengucapkan juga walau sebenarnya aku juga sudah biasa dengan situasi hari ini. Namun ini lebih membuatku bahagia sekaligus haru. Kenapa? Karena kami begitu dekat sebagai kakak adik. Sungguh dekat

Aku membuka kalender hanya sekedar melihat besok tanggal berapa dan ternyata kamu hari ini ulang tahun. Selamat ya, Barakallah. Semoga menjadi pribadi yang baik, sholeh, nurut sama bapak ibuk, dan jadi anak dan adik yang membanggakan

Jujur, Rasanya ingin menangis. Aku berusaha menjawabnya dengan nada suara biasanya walaupun sebenarnya berat. Setelah itu aku yakin, bahwa keluarga selalu ada dan mendoakan begitu juga teman. Terima kasih banyak, sungguh


You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate