Mereka Tak Membiarkanmu Mengisinya Penuh, Imam Part 2

Wednesday, February 25, 2015

***
( Flash Back )

Imam menpercepat laju kendaraan yang ia kendarai dari kota Asalnya yang lumayan jauh dari tempat dimana dia kuliah. Hujan yang dengan kompak menyerang dari segala sisi tanpa meninggalkan celah juga turut mengiringi perjalanannya. Tanpa mengenakan pelindung apapun, dia bergegas untuk menghadiri rapat pertama yang ia terima. Mendung dan rintik mengakhiri perjalanannya ketika Imam sudah samapi didepan aula kampusnya. Dengan segera dia membuka tudung jaket oranye yang ia kenakan dan berlari menghampiri siapapun yang ada.

“ Maaf kak terlambat, aku langsung kesini setelah tahu ada pengumuman rapat pertama ” ucapnya dengan tergesa-gesa sambil menata diri duduk bersila bergabung dengan yang lain. Terlihat dari raut mukanya yang begitu senang dengan rapat pertamanya.

“ Maaf mam, kami bukan kelompokmu. Tim mu berada di dalam audit sama kak Bahar. Ini tim yang lain ” Jawab senior yang biasa dipanggil Arif itu. Tanpa adanya komando imam melesat masuk kedalam melewati barisan manusia yang duduk bersila dibawah, seringkali ia juga tak sengaja menendang teman yang ia lewati. Tanpa menengok kebelakang Imam tetap masuk ke dalam audit tersebut.

Imam membuka mata lebar, melihat satu persatu kelompok yang ada di dalam. Di perhatikannya satu persatu dari ujung paling pojok dari audit sampaik ke depan panggung yang ada di dalam audit. Imam pun menemukan siapa yang seharusnya ia cari. Bahar, itulah yang menjadi tujuannya ketika ia melangkah masuk ke dalam audit. Ia menghampiri kelompok dimana seharusnya ia berada. Imam mendekat ke arah bahar yang juga kini melihatnya.

“ Ini kelompokku ya? Benarkah aku berada di kelompok ini? ” Imam bertanya kepada siapapun yang ada di dalam kelompok tersebut

“ Iya, kamu berada di sini. Silahkan duduk dulu ” bahar menyuruh imam untuk duduk terlebih dahulu sembari dia menyelesaikan pembicaraan sebelumnya

“ Sekarang begini mam, sekarang kamu mau masuk ke dalam seksi apa? Yang tersisa tinggal perlengkapan, acara, dan publikasi dokumentasi ” bahar langsung masuk ke pembicaraan ketika imam sedang berbicara dengan senior yang lain

“ Bagaimana? Sebentar aku mau lihat daftar nama siapa saja yang tergabung dalam kelompok ini. ” imam melihat daftar nama satu persatu rekannya yang tergabung dalam acara magang PGSD Fair itu. Dilihatnya bahwa setelah namanya terdapat nama salah teman dekatnya yaitu Lisria. Kebetulan sekali bahwa di di tempatkan dalam satu tempat kerja bersama Lisria. Imam berfikir betapa menyenangkannya jika ia di tempatkan satu tempat dengan orang yang dia kenal.

“ Begini, aku memutuskan untuk masuk ke seksi peblikasi dan dokumentasi. Tapi aku juga usul Lisria satu seksi bersamaku. Bagaimana? ” imam menjawab pertanyaan bahar sebelumnya

“ Baik kalau begitu, kamu dan lisria aku masukkan ke dalam seksi publikasi dan dokumentasi. Kalau begitu yang menjadi penanggung jawab dari tim mu yaitu Hendra. Silahkan rundingkan apapun yang ingin kalian bahas. Aku akan mengontrol tim yang lain. ”

“  Iya ” jawab imam singkat


Imam berfikir bahwa inilah yang ia tunggu tunggu, bagaimana enaknya mengikuti magang, bias bekerja sama dengan orang baru yang di tempatkan dalam satu tim. Hendra, dial ah yang menjadi ketua dimana imam berada, bekerja sama bersama Hendra merupakan hal yang luar biasa karena imam juga bukan pertama kali bekerja bersama dia karena imam pernah bersama Hendra sebelumnya. Namun, apa yang Imam akan rasakan mungkin berbeda dengan sebelumnya. Mengingat ini adalah seleksi dimana semua orang bisa menjatuhkan satu sama lain. Mungkin semua carapun bisa dilakukan untuk memikat hati para senior, tanpa terkecuali cari erhatian berlebihan. 


Bersambung . . .

You Might Also Like

0 comments

Followers

Total Pageviews

Translate